Forjasida.id | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengapresiasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) atas inisiasinya dalam mempersiapkan Engineering 20 (E20) sebagai peran aktif keterlibatan insinyur pada KTT G20.
“E20 akan menjadi platform untuk kolaborasi para insinyur yang akan berkontribusi secara efektif untuk menghadapi tantangan dan masalah ekonomi, lingkungan, dan perawatan kesehatan. Atas nama Pemerintah Indonesia, saya ingin mengucapkan selamat kepada PII atas peluncuran E20 hari ini,” ungkap Menteri Basuki.
Baca Juga:
Joe Biden Sebut Ada Kemungkinan Bertemu Xi Jinping di APEC
Kegiatan yang menghadirkan berbagai speaker internasional yang ahli di bidangnya ini berfokus pada tema mengenai ketahanan pangan dan memberi makan 10 Miliar orang pada tahun 2050.
“Tujuan acara ini tentu saja kita akan berbicara banyak hal tentang food security, dimana ke depan kita harus betul-betul menjamin masalah ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia maupun dunia pada tahun 2050 yang jumlahnya diperkirakan 10 miliar orang. Serta upaya-upaya apa yang perlu kita lakukan dalam rangka menjamin ketersediaan pangan tersebut,” jelas Ketua PII Danis Sumadilaga.
Dalam bidang ketahanan pangan, Indonesia telah melakukannya dengan cukup baik dalam beberapa tahun terakhir. Terlebih, pada Agustus 2022 lalu, Presiden Joko Widodo mendapatkan penghargaan dari IRRI (International Rice Research Institute) dalam mencapai ketahanan sistem agri-pangan dan kecukupan beras selama 2019-2021 melalui penerapan teknologi beras.
Baca Juga:
Kemenperin Dorong Peran Balai Diklat Industri Pacu Kompetensi SDM Industri Kreatif
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa dalam mempertahankan pencapaian Indonesia di bidang ketahanan pangan, diperlukan peran dan keterlibatan aktif dari para insinyur.
Oleh karena itu, kegiatan seminar internasional dan launching E20 ini merupakan sarana untuk menyatukan semangat, tekad dan konsepsi ke depan dalam menghadapi tantangan-tantangan di bidang ketahanan pangan nasional.
“Salah satu faktor yang penting di bidang pertanian adalah air. Maka, kami dan PUPR akan selalu bergandengan tangan. Oleh karena itu, PII yang memiliki expert atau keahlian profesi harus berkolaborasi dalam mendorong terwujudnya pencapaian tujuan ketahanan pangan tersebut. Sehingga kita bisa capai ini dengan baik,” ungkap Menteri Syahrul.